Dampak Negatif Kecanduan Sosmed Bagi Kesehatan Manusia. Dengan kemajuan teknologi masa kini kita memang sudah didukung dengan berbagai
macam jejaring sosial media di Internet, kalau zaman dulu orang-orang berkomunikasi jarak jauh menggunakan surat, sekarang kita
tinggal duduk manis menghubungi mereka lewat facebook, twitter, dan
lainnya.
Kita dapat menggunakannya dimana saja dan kapanpun yang kita mau. Cukup
dengan sebuah handphone atau smartphone kita sudah dapat mengakses jejaring
sosial dengan cepat. SosMed memang bisa mempererat silaturahim dengan kerabat yang bertempat tinggal jauh, menambah wawasan dan pengetahuan dengan praktis. Namun tahukah Anda Menurut sebuah penelitian baru-baru ini menemukan adanya dampak kesehatan dibalik menggunakan SosMed.
Menurut Psikolog asal India, Dr. Ripen Sippy mengatakan bahwa Kecanduan
mengakses media sosial dapat menyebabkan sebuah penyakit yang disebut
FOMO, Fear of Missing Out berupa kecemasan sosial. Dorongan konstan
untuk berhubungan dengan teman-teman dan kejadian melalui smartphone,
telah membuat orang menderita gangguan jenis baru ini. FOMO menciptakan
ketakutan, perasaan aneh dan perasaan terisolasi saat berada ditengah
keramaian.
Sippy mengatakan, penderita gangguan FOMO biasanya tidak tahan jauh
dari gadgetnya. Mereka cenderung merasa gelisah jika jauh dari media
sosial dalam waktu yang lama. "FOMO mengembangkan perasaan takut kehilangan update dan peristiwa
penting, mereka terus akan sibuk dengan memeriksa ponsel. Hal pertama
yang dilakukan adalah untuk memeriksa apakah Ia telah melewatkan sesuatu
yang penting di platform sosmednya," ungkap Sippy. “Ini adalah fenomena di mana orang merasa ditekan untuk berbagi segala
sesuatu di media sosial untuk menunjukkan betapa menyenangkannya apa
yang Ia miliki," tambahnya lagi.
Psikolog juga menunjukkan bahwa sosialisasi langsung merupakan faktor
untuk menghindari FOMO, meskipun media sosial membantu seseorang tetap
berhubungan dengan orang lain. Biasanya para pecandu sosmed merupakan
orang yang putus asa di dunia sosialnya. Orang mulai mencari cinta dan
perhatian dari dunia maya ketika mereka tidak mendapatkan ini dalam
kehidupan nyata.
Sippy menambahkan, gangguan ini juga berdampak pada hubungan dengan
keluarga, teman atau bahkan rekan kerja. "Penderita mulai mengacuhkan
keluarga mereka dan cenderung sibuk mengirim pesan atau mengakses media
sosial lewat aplikasi di ponsel" ujar sang dokter.
Penggunaan sosmed yang berlebihan mempengaruhi perilaku sosial individu.
Orang bisa tumbuh menjadi seorang introvert dan menghindari
bersosialisasi dengan orang lain. Sippy menambahkan penderita FOMO
nantinya akan menemukan kesulitan untuk menghadapi situasi kehidupan
nyata yang sering menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan, Ia tidak
tahu bagaimana harus bereaksi dalam situasi kehidupan nyata dalam kurun
waktu cepat.
Menurut Sippy, remaja cenderung lebih banyak mengalami gangguan ini.
Tapi, jangan panik karena FOMO fobia dapat dikendalikan, yakni dengan
memprioritaskan kehidupan pribadi dan sosial lingkungan sekitar. Cara
terbaik untuk mengatasi fobia sosial media adalah belajar untuk
membatasi penggunaan Sosmed. “Harus tetap lebih terlibat dalam kegiatan
fisik, membaca buku-buku fisik dan menghindari e-buku.
Menghabiskan
waktu tiga puluh sampai empat jam sehari di media sosial dianggap sehat
tapi tidak jika lebih dari itu, penggunaan berlebihan dan melampaui
batas harus dihindari karena dapat menyebabkan gangguan dalam hidup,"
ungkap Sippy mengakhiri.
Dari penjelasan tersebut tentu kita telah mengetahui dampak-dampak negatif dari Kecanduan SosMed, saya rasa tidak cuma itu, secara langsung SosMed juga bisa membuat orang jadi malas atau mungkin Menjadi pasif dalam dunia nyata karena tidak bisa berinteraksi dengan langsung (Anti Sosial).
Saya tidak melarang Anda untuk membuka dan menggunakan SosMed, Anda bisa membuka SosMed sesuka hati tapi Jujur Ini telah saya alami sendiri penggunaan SosMed memang perlu diatur agar tidak terjadi yang namanya kecanduan. source :
Info Unik